Saat ini drama reality show sedang marak di stasiun televisi Indonesia. Setiap episode memiliki skenario yang sama, di mana pembawa acara akan mendatangi “orang yang malang” untuk mengulas kehidupannya yang penuh penderitaan. Fenomena ini digambarkan dalam kartun Mice di harian Kompas 11 Maret 2012:
Terlepas dari apakah cerita yang ditampilkan asli atau rekayasa, yang jelas acara seperti ini memiliki banyak peminat (terbukti dari banyaknya acara sejenis di berbagai stasiun televisi). Sepertinya banyak orang yang bahagia, atau setidaknya tertarik, melihat penderitaan orang lain.
Apa benar kisah sedih membuat kita bahagia? Mengapa? Apakah bisa membuat kita merasa lebih baik, bahwa masih ada orang lain yang nasibnya lebih malang dari kita? Ataukah karena dengan menonton acara tersebut, kita jadi merasa “senasib” dan “tidak sendirian”? Apakah acara tersebut bisa memberi kita harapan? Kenapa acara seperti ini diminati oleh banyak orang?